Matriks adalah bahasa dan wujud biasanya dari vektor yang keliwat sering kita temukan di mata kuliah Aljabar Linear. Kotak ajaib ini terkena tindakan operasi yang beda sendiri dari aljabar biasa. Bedanya, lebih kampret.

Untuk perkalian saja, kita harus kawin-kawinkan elemen (1,1) dengan (1,1) plus (1,2) dengan (2,1) sampai habis di elemen (m,n) dengan elemen (n,m). Mau membagi? Tydacc bisa; paling kamu invers dulu, dan sadar posisi juga. Memang kampret matriks ini; vektor juga sama. Jujur ya, waktu itu, matriks ini buat saya mesti diawali auzubillahiminal dulu. Diupayakan jangan ada di perhitungan.

Kenapa sih matriks? Hewan apa itu? Darimana asalnya? Kenapa dia begitu?

Kumerenung (lebih tepatnya ngelamun), soal sejak kapan aku kenalan sama makhluk ini. SMA kalau tidak salah, kelas 10 jaman siswa baru. Unfaedah, lambat, berbahaya. Salah hitung sedikit mampus semua perkalian, ajoin, dan determinan. Nilai 0. Kelas 12 kami kenal OBE; satu kelas kegirangan saking nge'game'nya, berasa ngerjain sudoku.

Eits, rasanya sebelum itu kupernah juga. Waktu TK, hmm.. lebih lama lagi: waktu bocah 4 tahunan kayaknya. Di sisi sisi rumah ada tetempelan azimat bertulis huruf dan angka ngarab (bukan arab, ngarab) plus penggalan surat albalad. Di sisi atas ada huruf waw diulang berkali kali. Di samping, ada kotak persegi panjang berisi angka-angka.

Matriks!