Hantu: Bagaimana sikap kita

06.48


Alkisah konon pada zaman dahulu yang tidak terlalu lampau, suatu masyarakat di pulau barat Kalimantan telah bersepakat untuk mengangkat seorang syarif untuk menjadi sultan mereka. Mereka ingin membuat kesultanan, mungkin supaya lebih ofisial --cabang Istanbul, barangkali.

Sudah menjadi tanda-tanda yang umum bahwa suatu kesultanan mestilah memiliki istana dan ibukota. Sultan tanpa istana itu macam kura-kura tanpa tempurung, atau siput tanpa casing, telanjang. Maka ba'da penunjukan sultan, mereka mulai hunting lokasi dengan metode jalan mengikuti alur sungai. Mentoklah mereka di satu lokasi, dekat percabangan sungai yang tadi. Berhubung sang syarif ini ahli berfirasat, tanpa alasan jelas lokasi ini dipilih jadi calon ibukota dan hendak dibangun istana.

Di dunia ini, tak ada yang tanpa hambatan. Material superkonduktor pun masih punya hambatan, apalagi proyek pembangunan istana di hutan. Hambatannya bervariasi, tapi konon yang resistansinya paling besar adalah dari golongan makhluk tak kasat mata yamg sudah jadi penghuni lama: Kuntilanak.

Pihak panitia untungnya cepat bertindak. Segala upaya dilakukan, yang penting si Kunti ini lekas lenyap dari sana. Tak pernah dijelaskan dalam cerita-cerita mereka pakai cara apa saja. Endingnya, panitia memilih cara kekerasan dengan menggunakan meriam. Kuntilanak minggat, proyek dilanjutkan dan kesultanan tegak sentosa.

Agak aneh memang, kenapa diantara sekian banyak metode kekerasan terhadap makhluk gaib, meriam yang dipilih. Padahal ada senjata murah meriah dan efektif, namanya ayat kursi; sekali dibacakan sama ustadz (minimal ustadz kampung), setan-setan spesies apapun langsung habis terbakar.

Memang sih, ada beberapa kasus dimana pembacaan ayat kursi tidak punya efek yang signifikan pada para setan dan hantu. Untuk kondisi Indonesia, hal ini dirasa cukup wajar sebenarnya. Kemungkinan besar (menurut saya ya) masalahnya terletak pada makharijul huruf yang ngaco, serta ketidakpahaman terhadap makna ayat yang lagi dibaca. "Laa tak khuduhuu... Manjallajii... Hifduhuma... Aliyyul ajiim...," model bacaan demikian sih,setan juga mungkin nggak bakal ngeh lagi dibacakan ayat kursi. Karena dua masalah tadi juga, saya tidak akan terlalu confidence bisa mengusir setan dengan ayat kursi.

Tapi tapi, perkara makharijul huruf dan tafsir ayat mestinya bukan soal buat sultan baru ini. Dia syarif, dia habib, orisinil dari Hadramaut. Harusnya dia tinggal baca ayat kursi saja saat di lokasi proyek tadi. Mungkin sang sultan tidak sedang di lokasi saat ada insiden aksi tolak gusurnya mbak Kuntilanak, atau saat sampai di lokasi ternyata para pekerja proyek sudah berhasil mengusirnya.

Singkat cerita istana sudah berdiri. Kesultanan sudah siap berfungsi, tapi sayangnya masih belum punya nama. Entah maksud menghormati atau sebagai tanda maaf karena insiden pengusiran tadi, sultan memilih nama Pontianak.

Beda tempat, beda perlakuan

Jika kesultanan Pontianak memilih langkah kekerasan terhadap kuntilanak, maka SMAN 2 Cimahi memilih untuk tidak peduli, atau membiarkan populasi Kuntilanak di wilayah gedung sekolah. Kata 'membiarkan' tidak bisa dihubungkan dengan hidup rukun berdampingan; pembangunan SMAN 2 jelas merusak ekosistem mereka.

Seorang kawan yang mengaku bisa melihat mahluk goib, dalam penuturannya menyebut hampir di setiap sudut gedung sekolah terdapat kuntilanak. Kadang-kadang mereka suka iseng, katanya. Dengan asumsi satu kelas ada minimal 1 kuntilanak, total kuntilanak di SMAN 2 bisa mencapai 30 biji. Pihak sekolah tidak pernah ambil tindakan sama sekali.

Pandangan kehantuan yang ditampilkan oleh SMAN 2 hampir serupa dengan pandangan yang ditawarkan oleh acara gaje Mister Tukul Jalan-jalan. Keduanya menganggap hantu sebagai hal yang tidak perlu dimusuhi, hantu dan manusia berjalan bersamaan, tanpa saling mengganggu (secara teori). Secara bersamaan juga, baik SMAN 2 dan Mister Tukul sama-sama mengganggu dunia perhantuan: SMAN 2 dengan kegiatan belajar-mengajarnya, dan Mister Tukul dengan eksploitasi.

Hantu hantu yang sedang berkegiatan dianggap lagi gabut dan diminta oleh para gadis seksi untuk merasuki si Ahmad untuk berkeluh kesah, kemudian imej mereka dicitrakan buruk sekali melalui lukisan Soleh Pati. Acara ini selalu membawa narasi soal hantu dari sisi kemanusiaan, alasan mengapa dia jadi hantu, problematika kehidupan mereka, dan pesan-pesan yang ingin disampaikan pada manusia yang lagi gabut dan menonton acara mereka --walau akhirnya dihinakan juga. Meskipun mereka tidak menganggap hantu sebagai musuh bersama, dua penyikapan berbeda muncul: SMAN 2 cenderung mengabaikan, Mister Tukul mengeksploitasi.

Sementara pandangan Kesultanan Pontianak nampaknya lebih sama dengan acara Ruqyah dan acara eksorsisme lainnya. Cuma ada dua pilihan untuk setan atau hantu lokal yang menghuni properti yang diruqyah: minggat atau masuk islam. Jika panitia istana menggunakan meriam, para peruqyah di acara tv mempersiapkan diri dengan beberapa ayat khusus dan semacam pisau gaib dari telapak tangan.

Pocong hanya mungkin menjadi pocong, saat ia memeluk agama islam dan dikuburkan secara islam --secara zahir. Ia muncul sebagai respon atas tertib penguburan islam yang diskip oleh beberapa oknum pengubur. Dengan begitu, mustahil ia muncul di masyarakat hindu yang kremasian, atau masyarakat kristen yang jas-an.

Meskipun pocong berasal dari kebudayan islam yang terkontaminasi, seorang muslim taat tetap tidak akan percaya adanya arwah gentayangan, termasuk si pocong. Paling moderat sekalipun, dia cuma menganggap pocong sebagai 'alat' pamali, untuk memperingatkan para pengubur soal tertib penguburan.

Pandangan terhadap hantu yang sedemikian beragamnya didasari oleh kepercayaan dan pendefinisian hantu oleh manusia. Sebagai spesies tersendiri, sebagai perwujudan arwah yang menolak nasib, atau kombinasi keduanya. Hantu jahat, hantu baik, atau gabungan keduanya. Gaib mutlak, atau sering narsis dimana-mana. Islam, kejawen, kristen, konghucu, ateis?

Menyikapi hantu merupakan satu pilihan yang bebas dipilih setiap manusia yang merasa hantu emang ada.

You Might Also Like

0 komentar

Pos Masyhur

Facebookna di-add nya!

instagram