Cocoklogi Syekh Subakir

22.37

Supaya legenda ini tidak mengalami kontradiksi dan bisa dicocoklogikan dengan sejarah yang nyata, maka saya susun cerita legenda ini. Meskipun sudah mengalami pencocokan sedemikian rupa, saya juga masih enggak percaya. Rujukan cerita bisa dicari ke blogspot dan wikipedia serta serat-serat bikinan Ronggowarsito.

Syekh Subakir merupakan penumbal pertama tanah Jawa, akan utusan Sultan Algabah dari
 Kesultanan Ngerum yang beribukota di Brusah. Syekh Subakir menumbalkan dengan
menanamkan batu di puncak gunung Tidar yang pas sekali berada di tengah pulau.
Eh,kok goyang ya?


Satu masa Sultan Aladin Kayqubad dari Kesultanan Seljuk Rum hendak menyebarkan ajaran islam di negeri Jawa. Diutuslah rombongan yang dipimpin oleh Syekh Baqir ke pulau Jawa. Adapun Seljuk Rum sendiri merupakan kesultanan Turki yang beribukota di Iznik, Bursa.

Tentunya setelah sampai ke Jawa, beliau beserta rombongan segera mempelajari bahasa di Jawa beserta pronounciation-nya dengan benar. Kemungkinan rombongan itu terpaksa belajar rupa-rupa bahasa sehingga bisa menggunakan kata Aing, Awak, Aku, Kulo, dan Inyong. Singkatnya mereka semua pasti Polyglot.

Proses berdakwah ke tempat asing tentunya tidak segera bisa dimulai dengan ujug-ujug, sebelumnya mereka memperkenalkan diri dulu. Syekh memperkenalkan dirinya dan para pengikutnya kepada masyarakat: Nama, asal, tujuan, oleh-oleh, dan lainnya,
cita-cita, alasan masuk FT
.

Tapi sayang sekali masyarakat Jawa waktu itu kemungkinan tidak bisa menyebut nama-nama asing, apalagi bahasa Turki dan Persia -ngomong bahasa indonesia saja masih medhok. Jadilah Syekh Baqir berganti nama menjadi Subakir, Sultan Aladin Kayqubad jadi Al-Gabah, Kesultanan Rum jadi Ngerum, dan Bursa jadi Brusah.

Andaikata kejadiannya dia ke pulau lain pasti namanya juga bakal jadi lain, iya kan?

You Might Also Like

0 komentar

Pos Masyhur

Facebookna di-add nya!

instagram