Tentang Assassin

06.42

Ada yang tau Assassin? Kalau tau berarti kalian termasuk golongan manusia yang pernah nonton TV, kalau tidak kalian adalah golongan yang tidak pernah nonton TV -mungkin-. Assassin adalah gerombolan pengacau keamanan tapi bisa dibayar, begitu istilah zaman Orde barunya, kalau di film-film. Assassin juga termasuk kata kerja yang memiliki verb 1, verb 2, verb 3 dan terikat dengan grammar bahasa Inggris.

Emang Assassin yang kaya gimana sih aslinya? Ya gitu. Diceritakan pada zaman itu Kekhalifahan Islam ada dua, Abbasiyah dan Fatimiyah. Masing masing kekhalifahan dipimpin oleh khalifah yang beda aliran, yang satu Aswaja satunya lagi Syiah. Dan parahnya lagi khalifah berdua itu sama sama dikontrol sama kesultanan-kesultanan yang beraneka ragamnya. Seperti Abbasiyah yang dikontrol sama Buwaihi lalu sama Seljuq, kekhalifahan Fatimiyah dikontrol sama Jendralnya.

Nah si Jendral tersebut memiliki anak yang mengambil alih kekhalifahan Fatimiyah, namanya Al Afdal. Padahal udah ada calon sah yang bernama Nizar. Nizar ini akhirnya diusir beserta para pendukungnya maka jadilah kelompok Nizariyah. Mereka ini tetep Syiah, dan ada niatan mau melengserkan Khalifah Fatimiyah kalau bisa.

Di Persia sana, ada orang bernama Hasan bin Saba yang pindah aliran Syiah dari 12 imam ke Ismailiyah, sama seperti alirannya Fatimiyah, Syiah Ismaliliyah. Emang apa bedanya? Beda lah, ini perkara Imam, bukan perkara si Imam. Ismailiyah menganggap Ismail dan keturunannya sebagai Imam maka jadilah Fatimiyah. Kalau yang 12 imam, imamnya cuman 12 dan imam yang terakhir dia ngahyang untuk kelak muncul di akhir zaman, ceunah. Sang Imam ini, nyebutnya mah Imam Muntazar - artinya yang lagi ditungguin - diceritakan bersembunyi di dalam sumur lalu sumur itu bercahaya, sumurnya ada di Iran sekarang.

Satu hal unik dari Syiah, 11 imam pertama ga tau dia dijadiin Imam oleh Syiah. Imam Ja'far Shadiq r.a. bahkan bilang "kumaha sia weh!, urang mah teu ngilu"  -versi sundanya- saat ada orang Syiah yang nganggep Imam Ja'far sebagai Imam mereka, maka nama Syiah sering disebut Rafidhah.

Balik ke topik, Hasan bin Saba akhirnya menjadi pengikut Ibn Attasy dan dikuliahin ke Universitas Al-Azhar. Hasan ini kemudian menjadi penndukungnya Nizar. Hasan selanjutnya menjadi pemimpin Nizariyah dan pindah ke Persia.

Kang Hasan, begitu panggilan akrabnya kalau dipanggil orang sunda, berencana membuat basis militer di sana. Di sana yang dimana? Dianya juga mencari kesempatan. Ada sebuah kastil yang namanya Alamut, punya dinasti Bani Alid, bukan bani alit atau bani pelit. Diadakanlah berbagai macam pengajian yang diisi oleh dai dai golongan Nizariyah untuk para penduduk sekitar, sehingga jadi Syiah Ismailiyah semua. Selain itu, diadakan juga penyusupan ke dalam kalangan internal kastil.

Maka kastil Alamut dapat dikuasai dengan cara beli paksa, harganya 3000 dinar, artinya 6000,000,000 rupiah, murah kalau buat kastil mah. Selanjutnya kastil kastil disekitar juga ditaklukkan dengan cara cara yang kurang lebih sama.

Bicara soal kastil Alamut, dia punya cerita sendiri. Alkisah ada seorang raja bani Alid yang mencari elang lalu sampailah di sebuah daerah. Ia mendirikan kastil disana, dan dinamai Alamut. Alamut artinya Petunjuk Elang, dan artinya adalah bukan Petunjuk Jalan.

Kelompok Nizariyah ini bermusuhan dengan kerajaan kerajaan lain disebelahnya yang beraliran Aswaja, yang paling besar ialah Seljuq. Mulai dari menteri provinsi, gubernur, malah sampai khalifah yang mereka bunuh. Maka mereka sering disebut Hasyasyiyyin, Hasyasy itu artinya yang bikin mabok, ganja, kecubung, dan kawan kawannya. Kenapa harus Hasyasy? Supaya jelek aja. Hasyasyiyyin ini oleh para orang barat karena cadel disebut Assassin.

Hasan bin Saba menyebarkan ajaran Ismailiyah melalui agen dakwah bernama Dai, dan mereka tidak dipilih melalui Pildacil. Salah satunya ke Suriah, di daerah Nusair, sehingga muncullah aliran Nusairiyah yaitu alirannya Bashar Al Assad. Masyarakat di sana dikenal suka pasea dan gampang dihasut, sehinggs gampang kalau buat nyerang Fatimiyah yang di Mesir.

Dai yang memimpin di sana bernama Sinan. Sinan ini akhirnya memisahkan diri dari dari Alamut. Assassin golongan Sinan inilah yang dikenal aktif sekali saat perang Salib. Mereka sering pasea sama golongan Aswaja pimpinan Salahuddin Al Ayyubi bahkan sampai memberikan ancaman kue racun. Teknik nakut nakutin ini sering dilakukan oleh Assassin untuk menunjukkan kesaktian mereka dalam bidang nyelip, biasanya untuk memberikan barang ancaman mereka nyogok orang dalem buat memberi barang ancaman. Biasanya korbannya langsung jadi takut. Tapi kali ini lain, Salahuddin langsung bakal nyerang mereka maka dikirimkanlah surat damai. Assassin Sinan selanjutnya sering menerima orderan untuk membunuh pasukan Salib.

Assassin teh gimana?

Orang Eropa sering bilang kelompok Assassin ini sebagai gerombolan pembunuh bayaran dari golongan aliran sesar yang sangat patuh dengan perintah Orang Tua dari Gunung, bukan Orang Tua dari Cina. Untuk mengikat mereka, sang Orang Tua membawa mereka ke sebuah tempat yang didesain mirip dengan surga, dengan kolam susu plus cewek cewek igo. Selanjutnya para calon anggota ini diberi hasyasy sehingga pingsan dan dipindahkan ke depan sang Orang Tua dan minta dibalikin. Si Orang Tua bilang "Kalau kamu mau balik, mati aja sana! Karena kalau mau ke surga mah harus mati dulu. Tapi supaya tidak nyasar ke neraka, kamu harus ikuti perintah saya!" Maka disuruhlah mereka untuk membunuh orang yang ditentukan. Menurut sumber beredar nama si Orang Tua adalah Aloadin. Cerita tentang kepatuhan terhadap si Orang Tua ini sering dibikin jadi gombalan : Aku patuh pada cinta kamu seperti assassin dengan Orang Tua Dari Gunung. Cie....

Aslinya : Hasan bin Saba seperti penguasa kastil lain yang memiliki nama Syekh -artinya tua- juga, karena Alamut ada di gunung dan gunung bahasa arabnya Jabal, maka jadilah nama Syekh Al Jabal artinya Orang Tua dari gunung.

Setelah Hasan bin Saba meninggal, jabatan ketua Nizariyah dipindahkan ke Buzurgumid. Lalu setelah Buzurgumid meninggal diwariskan ke anaknya, Muhammad. Seluruh ketua Nizariyah ini bilangnya bahwa mereka hanya wakil dari Imam keturunan Nizar, yang keberadaannya sudah gaje dan istilahnya mastur atau bersembunyi.

Muhammad memiliki anak bernama Hasan, dia ini termasuk anak yang rajin dan pandai. Dikenal baik oleh masyarakat dan kalau untuk jadi presiden tidak perlu kampanye dulu. Saking baiknya, banyak orang yang menganggap dia lah sang Imam, dan dia nerima aja - da ngeunah tea-. Jabatan ketua Nizaryiyah diturunkan ke Hasan. Pada masa Hasan, ia mengangkat diri sebagai Imam dan mendeklarasikan hari kiamat, capruk sekali. Pada hari kiamat atau hari kebangkitan ini, ia mengumumkannya saat bulan Puasa. Isinya adalah penghapusan syariat agama dan pada saat itu siang siang para hadirin disuruh ngagodin semua. Shalat, zakat, puasa, haji bahkan sampai nikah dihapuskan karena deklarasi hari kiamat. Lalu diadakanlah razia syariat untuk merazia orang yang masih bersyariat, istilahnya razia FPI kw negatif.

Pada zamannya Hasan 2 ini, terjadilah banyak saritem dibuka. Perintah penghapusan syariat ini sampai ke Suriah, lalu sampai ke orang Eropa sehingga dikenal kaum Assassin sering melanggar syariat agama.

Ketika Hasan meninggal karena dibunuh kerabat pecinta syariat, naiklah Jalaludin Hasan pendukung syariat aswaja. Kemudian setelah Jalaludin meninggal, naiklah anaknua yang bernama Alaudin. Pada masa Alaudin sering terjadi kejadian orang Assassin ketengkep dan saat mau dieksekusi mereka teriak teriak "Ini semua untuk junjungan kita Alaudin!".

Sekian
Sumber : Assassin, Bernard Lewis

You Might Also Like

0 komentar

Pos Masyhur

Facebookna di-add nya!

instagram